Pembelajaran pada Masa Pandemi Covid-19 di SMK N 1 Bancak
Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah, baik di sekolah formal maupun nonformal. Semula proses belajar mengajar dilakukan dengan tatap muka, tetapi kini proses belajar mengajar dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan jaringan internet, serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pelaksanaan sistem pembelajaran mengalami perubahan bentuk operasional yang digeneralisasi melalui kebijakan pembelajaran mengikuti kebijakan sosial, yaitu instruksi social distancing hingga berujung pada imbauan lockdown.
Social distancing memberi pembatasan ruang dan waktu terhadap segenap kegiatan rutin dalam sistem pembelajaran. Pembatasan tersebut disebabkan adanya aturan tidak diperbolehkan pembelajaran tatap muka secara langsung karena dikhawatirkan terjadinya lonjakan penularan Covid-19. Pembelajaran lazimnya berlangsung di ruang kelas dengan jadwal tertentu berubah menjadi pembelajaran di ruang masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal pembelajaran. Inilah dampak dari imbauan pembatasan social yang selanjutnya menciptakan pembatasan operasional pendidikan. Kondisi ini lebih popular dengan istilah pembelajaran “daring” (dalam jaringan). Sebenarnya pembelajaran daring sebelumnya juga sudah sangat familiar dan sering dilakukan, tetapi dimasa pandemi Covid-19 ditetapkan sebagai alternatif di antara beberapa bentuk pembelajaran yang lebih efektif. Pergeseran pembelajaran dari tatap muka secara langsung menuju pembelajaran jarak jauh bukan berarti tanpa kendala. Salah satu kendala adalah sinkronisasi tautan yang akan digunakan untuk pembelajaran jarak jauh, mengingat kebutuhan penyampaian materi masing-masing guru berbeda dalam pembelajaran serta penyesuaian perangkat peserta didik agar tidak membebani dan mudah diakses.
Ketua TIM IT SMK N 1 Bancak – Bapak Arif Hamidi, S.Kom. menuturkan bahwa “Pendidikan akan tetap dilaksanakan dengan model dalam jaringan, artinya tetap memperhatikan kemampuan finansial orang tua peserta didik, jangan sampai terlalu membebani peserta didik mengingat ada sebagian siswa SMK N 1 Bancak yang kurang mampu secara ekonomi dan sulitnya akses internet.” Beliau menuturkan hal tersebut dalam rapat pemaparan kesepakatan platform yang akan digunakan bersama kepala sekolah serta seluruh guru SMK N 1 Bancak. Rapat yang dilaksanakan di ruang samping perpustakaan tersebut disepakati bahwa pembelajaran di SMK N 1 Bancak menggunakan platform Google Classroom untuk mempermudah pembelajaran. Google Clasroom sendiri memilki fungsi untuk membuat kegiatan belajar mengajar secara daring lebih efektif, dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan kolaborasi yang baik antara peserta didik dengan pengajar, serta membina komunikasi yang lebih mudah di antara keduanya. Setiap orang yang sudah memiliki akun Google pribadi juga dapat menggunakan Google Classroom secara gratis.
Penyesuaian platform Google Classroom di SMK N 1 Bancak bukan tanpa kendala. Menurut Bapak Beni Kurniawan, S.T. – wakil kepala sekolah bidang kurikulum waktu itu, kendalanya antara lain adalah terbatasnya kuota kapasitas file yang diunggah maksimal 15 Gb bagi satu akun. Dengan demikian pembelajaran yang dilaksanakan selama dua minggu sudah menyebabkan satu akun kehabisan ruang penyimpanan. Akhirnya salah satu solusi yang diambil adalah pengembalian tugas berupa file dikembalikan kepada akun email guru masing-masing dan pembelian aplikasi Google Classroom prabayar dengan menggunakan tiga akun untuk tiga jenjang, masing-masing jenjang berkapasitas penyimpanan 30 Gb. Sampai saat ini pembelajaran berjalan lancar, kurang lebih hampir dua tahun terakhir sebagai bukti tilas tulis pembelajaran di platform Google Classroom, walau masih ada beberapa guru yang memilih menggunakan sosial media seperti Whatsapp dan Facebook sebagai penunjang tercapainya pembelajaran.
Upaya pencegahan penularan Covid-19 terus dilakukan di SMK N 1 Bancak. Suatu upaya pencegahan yang harus dipatuhi dan dilaksanakan secara berkesinambungan terus menerus. Bapak Kepala Sekolah Drs. Sarbin, M.M. selalu mengimbau kepada seluruh warga SMK N 1 Bancak untuk selalu memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, mengurangi kerumunan, serta menjaga jarak, dan membatasi mobilitas atau interaksi. Senada dengan upaya pencegahan tersebut, SMK N 1 Bancak bekerja sama dengan Puskemas Kecamatan Bancak melakukan vaksinasi kepada seluruh guru dan karyawan, diikuti seluruh peserta didik SMK N 1 Bancak sebagai prasyarat mengikuti pembelajaran tatap muka apabila nanti dimungkinkan kondisi kembali normal. Untuk sementara waktu masih dilakukan pembatasan untuk guru melaksanakan kegiatan akademik dengan bekerja dari rumah (work from home/WFH). WFH membuat setiap individu yang melakukan aktivitasnya menjadi lebih mandiri dalam memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan informasi. Sebelumnya, tidak semua individu memiliki kebiasaan bekerja berbasis IT, tetapi kondisi ini membuat para guru bisa lebih terbiasa dan terampil menyelesaikan pekerjaan dengan IT. Kondisi semacam ini memaksa dan mengharuskan guru dan peserta didik menjadi mahir secara otodidak dan instan. Hal ini membuahkan hasil peningkatan kreativitas dan kompetensi dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
Respons dan tanggapan beberapa pihak tentang perubahan pola pembelajaran karena aturan sosial menurut penulis mengindikasikan bahwa perubahan itu adalah keniscayaan, setiap individu harus dapat menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan. Perubahan sistem pembelajaran di masa pandemi ini adalah wujud transformasi tidak terduga dan selanjutnya akan mewarnai perkembangan dinamika pembelajaran pada seluruh jenjang di masa mendatang saat badai Covid-19 telah berlalu. Pada akhirnya, setiap individu akan terbiasa dengan kondisi ini dan bahkan menjadikan momentum pandemi ini sebagai titik permulaan untuk membudayakan kebiasaan baru dan bernilai positif dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk pendidikan di lingkungan keluarga lebih bermakna mengingat bertemunya ruh pendidikan keluarga kewajiban orang tua akan pengetahuan anak baik ilmu agama ataupun umum. Orang tua merasakan kondisi bermakna sebelumnya karena setiap anggota inti keluarga dapat memediasi kebutuhan belajar dan interaksi personal, intrapersonal dan interpersonal lebih terwujud dalam suasana pendidikan keluarga.
Karya : Slamet Riyadi, S.Pd.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
KARAWITAN
Literasi,8 November 2023 Karawitan yaiku kesenian musik tradisional Jawa sing kawujud musik Gamelan. Kesenian Karawitan iki dikemas kanthi alunan instrument lan vokal sing becik d
Uri-Uri Kabudayaan Jawi
Literasi, 18 Oktober 2023 Ing zaman sakmenika kathah tiyang utawi masyarakat Indonesia khususipun daerah Jawa Tengah sakleresipun kathah ingkang saged basa jawi ananging dipersani
Dewasa Bukan Sekedar Umur
Literasi, 17 Oktober 2023 Umur tidak menjadi patokan untuk mengetahui kedewasaan seseorang. Bisa jadi kamu akan bertemu dengan orang yang lebih muda dari kamu, namun pemikirannya lebih
Koneksi Antar Materi 1.4
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Perkenalkan saya Agung Nugroho, CGP Angkatan 9 dari Kab. Semarang Jawa Tengah. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan koneksi antar ma
Positive Thinking [Berpikir Positif]
Literasi, 11 Oktober 2023 Adapun menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang
Mengenal Generasi Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha
Literasi 10 Oktober 2023 Istilah-istilah generasi ini digunakan untuk mengelompokkan orang yang lahir dalam rentang tahun yang berdekatan dan kondisi lingkungan yang sama. Sehing
Sejarah Pancasila serta Maknanya
Literasi, 4 oktober 2023 Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada
Manfaat Literasi untuk Pelajar
Literasi, 3 Oktober 2023 Literasi adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu, baik dari golongan anak anak, remaja, maupun dewasa sejak dini. Kemampuan literasi in
Membangun Kebiasaan Positif dengan Hal Sederhana
Literasi, 27 September 2023 Ada tantangan baru yang harus dihadapi di tengah kebiasaan baru yang muncul, yaitu tentang bagaimana menerapkan kebiasaan baru yang sehat sebagai salah satu
Bahaya dari Kecanduan Gadget dan Tips Menanggulanginya
Literasi, 26 September 2023 Orang yang kecanduan gadget (gawai) mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami masalah kesehatan akibat terlalu sering menggunakan benda te