IHT Sosialisasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka dan Implementasi Kurikulum Merdeka Sesi I
Sesi I hari selasa 13 September 2022 : oleh Bapak Dalih Usman, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan pelaksanaan In House Training (IHT) pada hari selasa pada tanggal 13 September 2022 di buka oleh bapak Dalih Usaman, S.Pd., M.Pd. dengan materi Karakteristik peserta didik dan gaya belajar. Pada materi tersebut guru diharuskan untuk mengenali setiap karakteristik peserta didik dan mengajarkan gaya belajar sesuai kebutuhan setiap peserta didik. Pada kegiatan workshop tersebut peserta workshop mempelajari gaya belajar masing masing dengan menjawab quizioner berkaitan gaya belajar seseorang.
Tolok ukur untuk menilai seberapa pentingnya gaya belajar pada mahasiswa. Meski demikian, data tersebut dapat dijadikan patokan bagi para guru untuk mempelajari berbagai macam gaya belajar pada siswa. Gaya belajar dibagi menjadi 3 bagian, yakni gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik.
- Gaya Belajar Visual
Gaya belajar visual merupakan suatu cara pembelajaran di mana kekuatan belajar terletak pada indra penglihatan. Gaya belajar visual menitikberatkan kemampuan belajar melalui cara melihat, mengamati, dan memandang suatu objek, gambar, maupun film. Siswa dengan gaya belajar visual dapat dilihat dari karakteristik mereka yang khas.Beberapa contoh karakteristik siswa dengan gaya belajar visual seperti menyukai hal-hal yang bersifat rapi; mengutamakan tampilan gambar dan kesesuaian warna dalam powerpoint (PPT) saat presentasi; mengingat sesuatu dari apa yang dilihatnya; lebih suka mencoret-coret buku ketika belajar; lebih suka membaca daripada dibacakan; dan lebih suka melakukan pertunjukan seperti demonstrasi daripada berpidato.
- Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial memiliki hal yang berkebalikan dengan gaya belajar visual. Gaya belajar auditorial lebih menitikberatkan kemampuan belajar pada indra pendengaran. Siswa yang memiliki gaya belajar auditorial lebih mudah untuk belajar dan mendapatkan stimulus dari suara atau penjelasan secara lisan. Karakteristik siswa yang memiliki gaya belajar auditorial adalah mereka yang cenderung merasa terganggu dengan suasana ramai; lebih suka mengucapkan apa yang dia baca; lebih suka membaca dengan suara lantang; lebih suka berpidato daripada melakukan suatu pertunjukkan; lebih suka dibacakan; dan lebih suka berdiskusi.
- Gaya Belajar Kinestetik
Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kecenderungan belajar dengan melakukan gerakan maupun menyentuh dan merasakan barang dengan indra perabanya. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki ciri-ciri yang selalu berorientasi pada fisik; menghafal dengan cara berjalan maupun menggerakkan tangan; mengerjakan sesuatu bersamaan dengan gerakan-gerakan ringan pada tangan; menggunakan jari, pensil, bolpoin maupun peraga yang lain sebagai penunjuk ketika membaca; dan tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama.
Ketiga gaya belajar tersebut merupakan gaya belajar yang berbeda yang dimiliki oleh setiap siswa. Dengan demikian agar sebaiknya guru memperhatikan kebutuhan khusus dari masing-masing karakteristik gaya belajar pada siswa. Meskipun begitu, menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Widayanti tahun 2013 mengungkap hanya sedikit siswa yang memiliki satu gaya belajar yang menonjol. Umumnya siswa memiliki lebih dari satu gaya belajar. Namun, dengan mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa, guru dapat menentukan pendekatan pembelajaran untuk mendapatkan hasil akademik yang baik.
Harapan sekolah setelah diadakan seminar mengenai Karakteristik peserta didik dan gaya belajar. Guru daat mengenali setipa karakteristik karakter anak dan dapat memilih gaya mengejar yang tepat sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
KARAWITAN
Literasi,8 November 2023 Karawitan yaiku kesenian musik tradisional Jawa sing kawujud musik Gamelan. Kesenian Karawitan iki dikemas kanthi alunan instrument lan vokal sing becik d
Uri-Uri Kabudayaan Jawi
Literasi, 18 Oktober 2023 Ing zaman sakmenika kathah tiyang utawi masyarakat Indonesia khususipun daerah Jawa Tengah sakleresipun kathah ingkang saged basa jawi ananging dipersani
Dewasa Bukan Sekedar Umur
Literasi, 17 Oktober 2023 Umur tidak menjadi patokan untuk mengetahui kedewasaan seseorang. Bisa jadi kamu akan bertemu dengan orang yang lebih muda dari kamu, namun pemikirannya lebih
Koneksi Antar Materi 1.4
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh Perkenalkan saya Agung Nugroho, CGP Angkatan 9 dari Kab. Semarang Jawa Tengah. Pada kesempatan kali ini saya akan memaparkan koneksi antar ma
Positive Thinking [Berpikir Positif]
Literasi, 11 Oktober 2023 Adapun menurut Susetyo (1998), berpikir positif adalah kemampuan berpikir seseorang untuk memusatkan perhatian pada sisi positif dari keadaan diri, orang
Mengenal Generasi Baby Boomers, X, Y, Z dan Alpha
Literasi 10 Oktober 2023 Istilah-istilah generasi ini digunakan untuk mengelompokkan orang yang lahir dalam rentang tahun yang berdekatan dan kondisi lingkungan yang sama. Sehing
Sejarah Pancasila serta Maknanya
Literasi, 4 oktober 2023 Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali dan ditetapkan oleh pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada
Manfaat Literasi untuk Pelajar
Literasi, 3 Oktober 2023 Literasi adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu, baik dari golongan anak anak, remaja, maupun dewasa sejak dini. Kemampuan literasi in
Membangun Kebiasaan Positif dengan Hal Sederhana
Literasi, 27 September 2023 Ada tantangan baru yang harus dihadapi di tengah kebiasaan baru yang muncul, yaitu tentang bagaimana menerapkan kebiasaan baru yang sehat sebagai salah satu
Bahaya dari Kecanduan Gadget dan Tips Menanggulanginya
Literasi, 26 September 2023 Orang yang kecanduan gadget (gawai) mungkin tidak menyadari bahwa dirinya sudah mengalami masalah kesehatan akibat terlalu sering menggunakan benda te